Social Icons

Pages

Minggu, 24 November 2013

Bahaya Plastik Bagi Lingkungan



Plastik telah digunakan dalam jangka waktu yang lama oleh manusia. Sejak pertama kali digunakan kurang lebih 50 tahun lalu, plastik di masa kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Penggunaan plastik dalam volume yang fantastis ini pun tak pelak menimbulkan sampah yang jumlahnya besar pula.

Dalam satu tahun, diperkirakan manusia menghasilkan sampah berupa kantong plastik sejumlah 500 juta hingga semilyar. Jumlah yang wow, bukan? Ini masih ditambah dengan sampah-sampah lain yang berasal dari plastik, seperti kemasan makanan, benda-benda rumah tangga, dan masih banyak lainnya.

Ada sejumlah alasan yang membuat sampah plastik menjadi ancaman yang serius bagi keberlangsungan hidup manusia.Yang pertama terkait dengan sifat plastik yang sulit untuk didegradasi. Dengan kata lain, sulit bagi alam untuk mengurai plastik dengan sempurna.Sampah plastik baru bisa terurai seluruhnya dalam jangka waktu yang sangat panjang, sekitar seratus hingga lima ratus tahun.

Zat-zat ini akan masuk ke tempat dimana sampah dibuang; bisa di tanah atau air. Dampaknya akan dirasakan tidak hanya oleh manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya.Satu lagi adalah sumber daya yang dipakai untuk membuat plastik. Kantong plastik misalnya, dibuat dari ethylene, yaitu hasil penyulingan minyak dan gas; dua sumber daya yang tak terbaharui. Semakin banyak diambil, maka jumlahnya di perut bumi akan semakin jauh berkurang dan lama-lama habis.

Sampah plastik berdampak negatif terhadap lingkungan, yaitu menyebabkan pencemaran dan akibat buruk lain. Dampak buruk sampah plastik di antaranya adalah:

  1. Pencemaran terhadap air tanah, tanah, serta makhluk hidup yang ada di bawah tanah
  2. Racun yang berasal dari komponen penyusun plastik bisa membahayakan hewan pengurai di bawah tanah, bahkan membunuhnya
  3. Sampah plastik yang dibuang ke saluran air bisa menyumbat jalur air sehingga bisa menyebabkan timbulnya banjir.
  4. Selain itu, sampah plastik juga bisa menghambat meresapnya air ke dalam tanah. Apabila termakan oleh hewan, misalnya di laut, maka akan membahayakan pencernaan hewan tersebut, karena sifatnya yang tidak dapat dicerna
  5. Tumpukan plastik yang bercampur dengan sampah lain bisa menimbulkan bau dan mengakibatkan pencemaran udara
Read more »»  

Sabtu, 23 November 2013

Pencemaran Udara Akibat Asap Rokok yang Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia



Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat pencemaran udara yang sangat tinggi di dunia.Bahan atau zat yang dapat mencemari udara dapat berbentuk gas dan partikel. Pencemaran udara dapat berasal dari proses alami dan aktivitas manusia (Fardiaz, 1992).Salah satu dari aktivitas manusia yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah merokok. Menurut data WHO (2012)  menyebutkan bahwa jumlah perokok di Indonesia menempati urutan ketiga setelah Cina dan India. Sebanyak 67,4 persen penduduk pria dan 2,7 persen penduduk wanita adalah perokok. Oleh karena konsumen rokok terus meningkat, industri rokok pun juga semakin banyak dengan memproduksi berbagai merk rokok baik kretek maupun filter (putihan). Rokok merupakan produk yang mengandung zat-zat yang bersifat adikfif, berbentuk silinder dari kertas dengan ukuran 70 – 120 nm (Young dkk,. 2010).  Pembakaran rokok akan menghasilkan suatu emisi yaitu sisa hasil pembakaran, karena lebih dari 100.000 jenis zat dihasilkan. Dua belas ribu (12.000) zat telah diketahui dan 4.000 zat lain dinyatakan sebagai zat yang berbahaya (Pappas dkk,. 2006). Asap rokok terdiri dari  campuran bahan yang berisi lebih dari 3800 senyawa, seperti aerosol yang mudah menguap dalam fasa uap, senyawa semi volatil dan non volatil. Selain nikotin, asap rokok juga mengandung senyawa-senyawa beracun dan karsinogen seperti Tar (Tian dkk,. 2009). MenurutDaher,dkk (2009), pembakaran rokok menimbulkan partikel-partikel baru (particulate matter)  yang dapat membahayakan tubuh manusia. Particulate Matter  (PM) merupakan istilah yang sering digunakan untuk campuran partikel zat padat dan partikel cair yang tersuspensi di udara. Partikel-partikel tersebut terbentuk di udara (atmosfer) dengan transformasi emisi gas. PM mempunyai ukuran yang bervariasi dan dibedakan menjadi dua yaitu fine particle dan ultrafine particle (UFP) (Fierro, 2000). Partikel Ultrafine  didefinisikan sebagai partikel yang berdiameter kurang dari 0,1 µm (Morawska dkk,. 2008).  Partikel ultrafine mempunyai dampak yang besar dalam menimbulkan penyakit pada tubuh akibat aktivitas merokok. Penyakit tersebut antara lain penyakit saluran pernafasan, saluran pencernaan, penyait kanker, osteoporosis, jantung, stroke, kemandulan, dan lain-lain (Daher dkk,. 2009). Partikel ultrafine dihasilkan dari gas dan kondensasi uap bertemperatur tinggi selama pembakaran. Partikel ini sangat sulit dideteksi karena ukuranya yang kecil sehingga mudah
masuk ke dalam tubuh khususnya melewati saluran pernapasan (Fierro, 2000).Pencemaran udara yang disebabkan oleh polutan (partikel ultrafine) dinyatakan dengan besar faktor emisi.  Faktor emisi  adalah
nilai representatif untuk menghubungkan jumlah polutan  yang dilepaskan ke atmosfer dengan aktivitas yang terkait denganpelepasanpolutan itu sendiri(Valley, 2012). Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Daher (2009)  menyatakan bahwa asap mainstream dari sebuah rokok telah menghasilkan partikel-partikel antara lain partikel ultrafine yang dapat menyebabkan faktor emisi lingkungan.Jadi mari kita menghentikan kebiasaan merokok demi kesehatan kita maupun kesehatan orang lain disekitar kita dan untuk lingkungan yang nyaman akan bebas polusi asap rokok yang membahayakan kesehatan itu.
Read more »»  

Cara Mengatasi Pencemaran Tanah



Pencemaran lingkungan merupakan masalah yang serius di abad 21 ini. Banyak negara yang saat ini telah mengambil tindakan tindakan untuk bisa mengatasi masalah yang ada. Termasuk masalah pencemaran lingkungan, polusi udara dan lain lain.

Tentu saja, kita sebagai warga negara yang baik, harus membantu negara kita dan bumi ini untuk bisa mengurangi pencemaran. Pencemaran di sini., misalkan saja pencemaran tanah, udara dan air yang akhir akhir ini semakin marak di Indonesia. Mungkin salah satu penyebabnya juga karena ketidaktahuan masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan yang terutama lingkungan tanah disekitar kita.

Oleh karena itu, saya akan memberikan beberapa cara untuk mengatasi pencemaran tanah.

1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Memisahkan sampah yang dapat diuraikan dan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme dalam tanah.
3. Mengurangi penggunaan pupuk sintetik atau zat-zat kimia yang berbahaya lainnya untuk pemberantasan hama dalam bidang pertanian.
4. Mengurangi pemakaian pupuk anorganik dan beralih ke pupuk alami yang lebih bersahabat dengan tanah.
5. Mengolah limbah dari pabrik dan tidak langsung membuang ke laut atau sungai.
6. Mendaur ulang plastik, kaleng, dan sampah yang sulit terurai lainnya.
7. Menguraikan senyawa sintetis (seperti plastik) sebelum membuangnya ke tanah; misalnya dengan membakarnya.

Cara tersebut bisa mengurangi pencemaran lingkungan tanah yang sangat membahayakan kehidupan manusia. Kita harus mencintai tanah dimana kita berpijak. Kita tidak hanya harus memikirkan kelangsungan hidup kita tetapi kita harus memikirkan untuk kelangsungan masa depan anak-anak kita atau bahkan cucu-cucu kita. Mereka berhak mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
Read more »»  

Jumat, 22 November 2013

Usaha - usaha Mencegah Pencemaran Uadara



Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya di dalam suatu lingkungan. Oleh karena itu diperlukan usaha-usaha untuk mencegah pencemaran udara dengan cara seperti dibawah ini :

1. Penetapan baku mutu udara ambien, status mutu udara ambien, baku mutu emisi, ambang batas emisi gas buang, baku tingkat gangguan, ambang batas kebisingan, baku mutu udara dalam ruangan dan ISPU.
2. Membentuk kawasan dilarang merokok.
3. Mendirikan larangan pembakaran sampah.
4. Pentaatan baku mutu udara ambien, emisi dan tingkat gangguan oleh industri (sumber tidak bergerak).
5. Penggunaan bahan bakar gas untuk angkutan umum dan kendaraan operasional Pemda.
6. Pengelolaan kualitas udara dalam ruangan.
7. Pengembangan ruang terbuka hijau.
8. Mengadakan "Hari Bebas Kendaraan Bermotor".
9. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
10. melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
11. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.
12. membangun cerobong asap yang cuup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita.

Read more »»  

Cara Mengatasi Pencemaran Air



Sebenarnya, ekosistem air dapat melakukan "rehabilitasi" secara alami apabila terjadi pencemaran air. Namun kemampuan rehabilitasi ini ada batasnya. Oleh karena itu, setidaknya harus ada upaya untuk pencegah dan penanggulangan pencemaran air. Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang baik oleh perilaku masyarakat. Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan membuang sisa-sisa makanan dan bahan organik ke dalam tong sampah dan jangan dibuang di sungai.

Selain itu, ada beragam tindakan lain selain tindakan preventif yang bisa kita lakukan. Berikut ini beberapa tindakan yang dapat kita lakukan oleh masyarakat sebagai Cara mengatasi pencemaran air, yaitu :

1. Gunakan air dengan bijaksana.
2. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
3. Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
4. Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air
5. Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
6. Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak.
7. Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai. Kelola sampah rumah tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai.
8. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
9. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah
10. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah B3.

Beberapa langkah di atas merupakan cara mengatasi pencemaran air secara sederhana yang dapat dimulai dari diri sendiri. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk mengatasi pencemaran air apabila kita menyadari bahwa air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan setiap orang wajib untuk menjaga dan melestarikan ekosistem air.
Read more »»  

Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan



Pencemaran lingkungan bukan hal yang benar-benar tidak bisa diatasi. Namun, ada ungkapan yang lebih tepat untuk pencemaran terhadap lingkungan yaitu pencemaran dapat dicegah tapi tidak dapat dihindari. Pencegahan terhadap pencemaran pada lingkungan dapat diawali dari diri sendiri ataupun lingkungan keluarga kita.

Setidaknya, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cara berikut dapat dikatakan sederhana karena untuk memulainya dapat dimulai dari diri sendiri dan area keluarga kita sendiri. Jika kepedulian tiap-tiap orang di masyarakat tinggi terhadap lingkungannya, maka upaya meminimalisir pencemaran dapat terjamin.

Berikut ini beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan, dilatih dibiasakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, yaitu:

1. Membuang Sampah pada Tempatnya


Persoalan sampah merupakan hal paling sederhana dalam pencemaran terhadap lingkungan. Setiap orang tentu sangat mampu untuk membuang sampah di tempat pembuangan yang telah disediakan. Namun, budaya kita seolah sudah menghalalkan pembuangan sampah di sembarang tempat hingga membuat lingkungan semakin gersang. Padahal, membuang sampah pada tempatnya merupakan langkah nyata bagi yang serius mempedulikan kesehatan lingkungan.

2. Kurangi Penggunaan Plastik


Menghindari penggunaan plastik tentu saja merupakan hal yang sangat sulit. Oleh sebab itu, kita hanya dituntut untuk mengurangi penggunaan plastik. Jika memang tidak benar-benar butuh, sebaiknya kita menghindari penggunaan plastik. Sebaiknya, kita pun membawa tas jinjing khusus saat berbelanja agar tidak menggunakan plastik. Sekalipun benar-benar harus menggunakan plastik, pilihlah plastik ramah lingkungan.

3. Membersihkan Parit


Salah satu kota yang rutin terserang banjir adalah Jakarta. Mengapa demikian? Jawabannya tentu saja sangat sederhana, yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan parit atau got. Bahkan, got di beberapa daerah memiliki bau menyengat dengan aliran air yang sangat kotor. Hal inilah yang menjadi pemicu kemalasan warga untuk membersihkan got. Dalam hal ini, bersih-bersih massal benar-benar penting dilakukan setiap minggu.

4. Batasi Penggunaan Kendaraan


Di zaman yang katanya semakin cepat dan modern ini, setiap orang seolah-olah ingin memamerkan kendaraan sehingga satu keluarga bisa mengendarai 4 mobil setiap hari. Selain menyumbang polusi, cara ini hanya akan memperpanjang kemacetan di jalan raya. Apalagi kemajuan di bidang teknologi dalam hal kendaraan semuanya membuat orang semakin berlomba-lomba memenuhi kebutuhan trendy.

Jika jarak tempuh cukup dekat, berjalan kaki saja. Berjalan kaki bisa mengurangi kadar polusi dan tentu saja membuat tubuh sehat. Ingat, pejalan kaki tidak berarti miskin atau tidak punya uang untuk membeli mobil. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar peduli akan kesehatan lingkungan. Sebagai alternatif jalan kaki, kita bisa menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.

5. Hemat Listrik


Listrik memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Meski dulu listrik belum berkembang sampai ke wilayah pelosok, tapi sekarang ini listrik mengalami pemerataan dan tersebar luas. Ternyata, menggunakan listrik seperlunya turut membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, menghemat listrik tentu saja mampu menghemat pengeluaran atau tagihan.

Setelah mengetahui hal yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan dan cara mengatasinya, maka hal selanjutnya yang dapat kita lakukan adalah melaksanakan dalam kehidupan cara-cara tersebut. Biasanya akibat dari pencemaran terhadap lingkungan Cintailah lingkungan kita dan kurangi pencemaran mulai dari diri sendiri!

Dengan lingkungan yang bebas dari pencemaran, hidup sehat bukanlah sebuah angan-angan lagi buat kita. Merawat lingkungan dengan baik merupakan tindakan yang tepat di era modern penuh polusi.

Lingkungan yang bebas dari zat-zat berbahaya merupakan lingkungan yang sehat bagi semua makhluk hidup. Tumbuhan akan dapat berkembang dengan lebat. Hewan-hewan akan dapat hidup selaras dengan tanaman serta manusia. Manusia harus berintropeksi diri agar diperoleh kesadaran umum tentang pentingnya mencegah pencemaran lingkungan di mana pun!
Read more »»  

Rabu, 20 November 2013

Pemerintah Didesak Hentikan Pencemaran Sungai Citarum


Sungai Citarum masuk dalam daftar 10 tempat paling tercemar di dunia tahun ini. (Foto: Dok)

JAKARTA — Greenpeace Indonesia mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah dan menghentikan pembuangan bahan kimia berbahaya yang secara terus menerus dilakukan oleh industri ke Sungai Citarum, yang mengaliri Jawa Barat dan Jakarta.

Juru kampanye Greenpeace Indonesia Ahmad Ashov mengatakan akhir pekan lalu bahwa selama ini, pengawasan dan penegakan hukum yang dilakukan pemerintah terhadap industri yang membuang bahan kimia berbahaya sangat lemah.

Selain itu, menurutnya, regulasi tentang bahan kimia berbahaya beracun yang dimiliki pemerintah juga sangat lemah.

Secara global, lanjut Ashov, saat ini sudah ada 100 ribu lebih bahan kimia berbahaya yang diproduksi dan dipasarkan serta dipakai industri. Dari jumlah tersebut, pemerintah Indonesia hanya mengatur 264 bahan kimia, ujarnya.

Padahal hasil penelitian Greenpeace terkait pencemaran di Sungai Citarum menyebutkan adanya bahan kimia berbahaya di sungai itu yang belum masuk dalam bahan kimia berbahaya yang diatur pemerintah, kata Ashov.

“Dan ini merupakan permintaan Greenpeace bahwa pemerintah punya sistem yang bisa membuat pemerintah secara dinamis secara terus menerus mengevaluasi bahan-bahan kimia berbahaya, baik itu yang sudah beredar maupun yang baru kemudian,” ujarnya.

“Pemerintah mengatur itu apakah bisa digunakan, dibatasi atau dihentikan penggunaannya. Kami menemukan berbagai bahan kimia berbahaya yang belum diatur oleh pemerintah seperti phetalate dan itu belum diatur oleh pemerintah.”

Ashov meminta pemerintah untuk mendorong industri untuk berinovasi menggantikan bahan kimia berbahaya dengan bahan kimia yang ramah lingkungan dan itu bisa dilakukan.

Baru-baru ini organisasi nirlaba Blacksmith Institute yang berbasis di New York dan Green Cross asal Swiss melansir daftar tempat paling tercemar di bumi tahun ini. Ada 10 lokasi yang dipandang sangat tercemar akibat limbah industri, pengolahan limbah yang buruk, hingga bencana nuklir.

Sungai Citarum di Jawa Barat dan kawasan di sekitarnya masuk dalam daftar karena pencemaran limbah industri dan bahan kimia. Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa terdapat lebih dari 500 ribu orang di sekitar Sungai Citarum yang terpengaruh langsung akibat bahan kimia berbahaya, sedangkan 5 juta orang lainnya tidak terkena dampak langsung.

Kandungan timah, aluminium, mangan, dan konsentrat besi di Sungai Citarum beberapa kali lebih tinggi dari standar yang dianggap aman.

Kepala Badan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Suharsono menyatakan, Sungai Citarum dicemari oleh 70 persen limbah domestik dan 30 persen limbah industri. Meski demikian, dia mengakui, bahwa limbah industri memang sulit terurai.

Saat ini, ujarnya, pemerintah provinsi Jawa Barat telah mencanangkan Sungai Citarum Bersih 2018 agar di tahun tersebut Citarum memang benar-benar bersih.

“Pertama problemnya adalah 10 kilometer pertama, perambahan-perambahan hutan di daerah atas itu harus dibenahi. Kemudian pencemaran dari domestic. Pemerintah harus membuat pipa-pipa domestik di sepanjang 20 kilometer ini. Kalau sekarang kan limbah-limbah itu langsung ke sungai, kemudian ada penataan,” ujarnya.

“Nanti ke bawahnya desa-desa itu harus menjaga mata air dan dibina supaya desa ini berwawasan lingkungan, kemudian turun kebawah lagi, ada industri-industri. Nah, kita tertibkan industri-industri itu.”

Sumber : http://www.voaindonesia.com/content/pemerintah-didesak-hentikan-pencemaran-sungai-citarum/1792114.html
Read more »»  

Upaya Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dan Persampahan Di Papua Barat




Manokwari, 17 Oktober 2013. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Papua dan Kabupaten Manokwari menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup dan persampahan di Provinsi Papua Barat. Rangkaian acara ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Papua Barat.

Indonesia sebagai negara yang memiliki wilayah kelautan dengan luas sekitar 5,8 juta km2 yang terdiri dari perairan laut nusantara 2,3 juta km2, perairan teritorial 0,8 juta km2 dan ZEEI 2,7 km2 dengan garis pantai 81.000 km memiliki potensi sumberdaya yang besar. Namun demikian, tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanannya masih belum optimal dengan masih banyak beberapa hasil yang tidak terolah, seperti ikan-ikan berukuran kecil, jenis ikan yang kurang disukai untuk dikonsumsi serta limbah ikan yang berlimpah. Padahal permintaan ”tepung ikan” sebagai bahan baku pakan ikan, udang dan ternak yang merupakan komponen utama sumber protein dalam formulasi pakan, mayoritas dipenuhi dari impor. Hal ini menunjukkan peluang usaha bagi Indonesia dimana selama ini limbah ikan di Indonesia belum banyak dimanfaatkan, bahkan sering menjadi sumber masalah lingkungan fisik maupun sosial. Salah satu penyebabnya adalah bau busuk yang ditimbulkan serta dekomposisi protein dalam limbah ikan yang kaya akan asam amino bersulfur serta asam lemak rantai pendek mengambat proses biologis dalam air sehingga menghasilkan gas berbau.

Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Manokwari, mengatakan, ”Kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah ikan dan belum adanya penerapan teknologi dalam pengelolaan limbah ikan menjadi tepung ikan merupakan salah satu pemicu bagi Kementerian Lingkungan Hidup untuk memberikan bantuan kepada nelayan di Kabupaten Manokwari berupa satu unit Bangunan Pengolahan Limbah Padat Ikan”. Adanya model unit Pengelolaan Limbah Padat Ikan seperti ini diharapkan tidak saja mengurangi dampak pencemaran lingkungan tapi juga menambah tingkat perekonomian para nelayan.

Selanjutnya, MenLH berkesempatan meresmikan Bank Sampah dengan Konsep Kampung Organik di Kampung Kebar RT. 001, RW. 06 Kelurahan Manokwari Timur, Distrik Manokwari Barat, Papua Barat. Tujuannya adalah mengembangkan dan membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah bukan ‘berlawan’. Dari perspektif ekonomi kerakyatan, simpanan uang dari tabungan sampah dapat meningkatkan pendapatan ekonomi, sedangkan hasil dari pengembangan kampung organik berupa buah-buahan dan sayur-sayuran organik untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri atau dapat juga menjualnya di toko yang dikelola masyarakat. Hasil lain yang dapat dikembangkan berupa produk kreatif dari sampah, sehingga istilah yang tepat menggambarkan manfaat sampah tersebut adalah from trash to cash.

Dalam sambutan di Kampung Organik, MenLH menyatakan, “hingga saat ini keberadaan Bank Sampah di Indonesia sudah mencapai jumlah 1.195 unit dengan omzet sebesar Rp. 15.102.395.000 (lima belas milyar seratus dua ribu tiga ratus sembilan puluh lima ribu rupiah). Jumlah penabung 96.203 orang dan sampah non-organik yang terkelola 2.262 ton/bulan. Hal ini merupakan nilai yang fantastis jika dibandingkan dengan anggapan semula bahwa sampah dianggap barang tidak bernilai. Bank Sampah merupakan instrumen alternatif yang paling baik saat ini untuk mendorong masyarakat melakukan pemilahan sampah pada sumbernya sehingga dapat dilakukan pengelolaan lebih lanjut”. Lebih lanjut disampaikan harapan bahwa Bank Sampah dengan konsep Kampung Organik hasil pendampingan dengan KLH di Manokwari ini dapat menjadi percontohan (roll model) di daerah lain di Provinsi Papua Barat maupun tanah Papua.

Dalam menciptakan kebersihan dan keteduhan kota di Provinsi Papua Barat ini, KLH bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Papua Barat menyelenggarakan Pertemuan “Koordinasi Adipura Menuju Kota Berkelanjutan 2020/2030 se-Provinsi Papua Barat di Kota Manokwari”. Pertemuan ini dihadiri oleh Gubernur Papua Barat dan para Bupati dan Walikota se-Papua Barat. MenLH dalam pertemuan ini menyatakan, “kunci keberhasilan dalam menciptakan kota bersih dan teduh sangat bergantung kepada komitmen pimpinan daerah dan keinginan politik dan kerja keras aparat pemerintah, serta dukungan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha”.

Pengalaman menunjukkan bahwa dukungan partisipasi seluruh lapisan masyarakat adalah elemen terpenting dalam menciptakan kebersihan dan keteduhan secara berkelanjutan. Untuk itu, budaya masyarakat bersih dan ramah lingkungan harus dibangun. Membangun budaya bersih dan ramah lingkungan ini harus dilakukan berdasarkan kepada kebutuhan dan keinginan masyarakat untuk hidup bersih dan nyaman. Penghargaan Adipura bukanlah tujuan, namun stimulus semata. Tujuan yang harus dicapai adalah membangun kota bersih, teduh, sehat dan berkelanjutan melalui tata kelola lingkungan yang baik (good environmental governance).

Setiap daerah tentu saja mempunyai potensi yang berbeda, misalnya ciri khas operasional Bank Sampah di Manokwari kemungkinan lebih tepat untuk menghasilkan kompos. Kompos ini digunakan untuk produksi sayuran organik yang akan dikembangkan menjadi kampung organik pada “urban farming”. Untuk itu, Pemerintah Daerah perlu mencari terobosan ataupun inovasi disertai insentif menarik untuk masyarakat Papua dalam mewujudkan Kota Bersih dan Teduh model Papua Barat, sesuai dengan kondisi yang ada. Sehingga model Kota Bersih dan Teduh di Papua Barat dapat menjadi role model bagi kota-kota lainnya di Indonesia.

Sumber : http://www.menlh.go.id/upaya-pengendalian-pencemaran-lingkungan-dan-persampahan-di-papua-barat/#sthash.Otd0jZ8d.dpuf
Read more »»  

Hujan Asam Perusak Lingkungan



Polutan asam dapat berpindah dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk basah dan kering. Istilah yang biasa digunakan adalah perubahan wujud asam (acid deposition). Istilah hujan asam digunakan untuk polusi asam dalam bentuk basah yang dapat berupa hujan, salju, kabut, dan uap air. Asam adalah substansi yang berdisosiasi dalam air sehingga menghasilkan ion hydrogen yang korosif.

Deposisi asam bukan hal yang baru. Di abad ke-17, ilmuwan mendapatkan bahwa industri dan polusi asam menyebabkan efek yang tidak baik bagi tumbuhan dan manusia. Bagaimanapun, istilah hujan asam pertama kali digunakan 2 abad kemudian ketika Angus Smith menerbitkan sebuah buku berjudul ‘Acid Rain’ (‘Hujan Asam’) pada than 1872. Pada tahun 1960-an, masalah dengan deposisi menjadi masalah internasional ketika para nelayan mencatat terjadinya penurunan jumlah ikan hasil tangkapan.

Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran.

Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran. Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon Dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran bahan bakar fosil (BBF), peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).

Pembentukan Perubahan Wujud Asam Deposisi asam dapat terbentuk dari dua proses. Dalam beberapa kasus, asam hidroklorik dapat dilepaskan ke atmosfer. Secara umum, hal itu disebabkan oleh polutan sekunder yang terbentuk dari oksidasi nitrogen oksida (NOx) atau sulfur dioksida (SO2) gas-gas yang dilepaskan ke atmosfer (gambar 2). Reaksi-reaksi di permukaan bumi atau di atmosfer dapat merubah polutan-polutan tersebut menjadi asam nitrit atau asam sulfur. Proses bolak-balik dari gas-gas tersebut menjadi bagian asamnya dapat mencapai beberapa hari, dan selama waktu ini, polutan-polutan ini dapat berpindah sejauh ratusan kilometer dari sumbernya. Pembentukan hujan asam dapat terjadi di permukaan bumi ketika nitrogen oksida dan sulfur dioksida turun ke permukaan bumi dan bereaksi dengan embun atau salju. Emisi dari sulfur dioksida berpengaruh antar 60-70% dalam perubahan wujud asam yang terjadi secara global.Lebih dari 90% sulfur di atmosfer berasal dari manusia. Sumber utama sulfur :
- Pembakaran batu bara
- Peleburan logam sulfide untuk mendapatkan logam murni.
- Letusan gunung berapi.
- Pembusukan bahan organic

Setelah dilepaskan ke atmosfer, sulfur dioksida dapat dipindahkan ke permukaan bumi dalam bentuk kering atau dapat juga terlibat dalam reaksi-reaksi berikut yang menghasilkan asam yang terdapat dalam bentuk basah:

SO4 + H2O → H2SO3
H2SO3 + 1/2O2 → H2SO4

Read more »»  

Sabtu, 09 November 2013

Polusi atau Pencemaran lingkungan



Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat

Sifat polutan adalah:
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi

2. merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.

Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.

a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.

1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.

c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,
virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-
hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini
membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.

Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.

2. Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.

a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat
racun.

b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air
berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.

c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian
terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral
yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis
karena sinar matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.

Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit
diuraikan)
c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

4. Polusi suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.

1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

c. Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :

1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa)
di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
2. Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerah/kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam
berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu
jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya
selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan
untuk mengukur banyaknya pencemar organik.

Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.

c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.

d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.

Sumber : http://gurungeblog.com/2009/01/13/polusi-atau-pencemaran-lingkungan/
Read more »»  

Jumat, 08 November 2013

Pencemaran Laut Akibat Tumpahan Minyak



Pencemaran laut dapat memberikan efek negatif atau berbahaya karena pencemaran di laut ini terjadi karena adanya partikel kimia yang asing dan berbahaya masuk ke dalam laut. Laut dapat juga sebagai salah satu sarana transportasi alternatif yaitu dengan menggunakan alat transportasi berupa kapal. Sebagai salah satu sarana transportasi, laut tidak bisa terlepas dari resiko pencemaran. Salah satu resiko pencemaran dengan dampak merusak kelestarian laut yaitu tumpahan minyak.

Tumpahan minyak dapat mengakibatkan dampak negatif yang secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat yang mendiami di sekitar pantai dan makhluk hidup atau biota yang hidup di dalam laut. Tumpahan minyak merupakan resiko yang terjadi sebagai akibat dari peningkatan akan kebutuhan minyak bumi di seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan banyaknya sumur-sumur pengeboran minyak lepas pantai dan peningkatan arus transportasi pengangkutan minyak bumi melalui kapal tanker. Sumur pengeboran minyak bumi yang meledak dan kapal tanker pengangkut minyak bumi yang mengalami kecelakaan atau kebocoran merupakan salah satu dari berbagai penyebab utama pencemaran di laut.

Tumpahan minyak di laut membuat munculnya lapisan tipis yang menutup permukaan laut sehingga menyebabkan kurangnya sinar matahari yang masuk ke dalam laut, sehingga fotosintesis dan oksigen yang terikat di dalam laut menjadi terganggu, dan dapat mengakibatkan kematian pada berbagai jenis biota laut. Tumpahan minyak juga membuat warna air laut menjadi menghitam sehingga pemandangan pantai dan laut menjadi tidak enak dipandang, ditambah dengan banyaknya biota laut yang mati berserakan di pinggir pantai. Nelayan yang sumber penghasilannya sangat bergantung pada hasil perikanan dan kelautan akan mengalami kerugian karena mutu atau kualitas dari hasil tangkapan menurun dan banyaknya biota laut sumber penghasilan nelayan banyak yang mati karena oksigen berkurang, keracunan partikel kimia yang berbahaya, dan keracunan CO2 (karbon dioksida).

Tumpahan minyak di laut tidak hanya menimbulkan efek dalam jangka pendek saja tetapi menimbulkan efek jangka panjang bagi kelestarian biota laut. Tumpahan minyak dapat menimbulkan racun yang mempengaruhi habitat biota laut selama 20 tahun. Tumpahan minyak dapat mengganggu ekologi laut, pertumbuhan dan kembang biak biota laut. Dampak tumpahan minyak di laut membuat banyak pihak menjadi sadar bahwa perlunya strategi pencegahan dan penanggulangan tumpahan minyak bumi yang efektif yang didukung oleh masyarakat, pemerintah, dan pengusaha minyak bumi.
Read more »»  

Rabu, 06 November 2013

Pencemaran Air Laut akibat Logam Berat



Air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter air laut terdapat 35 gram garam.

Selain itu air laut merupakan suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain). Polutan yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton, kemudian fitoplankton dimakan oleh zooplankton. Baik fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan plantivores (pemakan plankton) dan seterusnya sampai terjadi rantai makanan mulai fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia.

Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organism laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut yang berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan yang tinggi. Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat.
Read more »»  

Limbah Industri dan Limbah Pertanian Penyebab Pencemaran Tanah



Bukan hanya limbah domestik, limbah industri serta limbah pertanian juga termasuk dalam berbagai jenis limbah yang dapat menyebabkan pencemaran tanah. Limbah industri adalah limbah yang berasal dari suatu industri yang dibuang ke tanah secara langsung tanpa adanya penetralan zat kimia yang terdapat dalam limbah terlebih dahulu.

Limbah industri bisa berupa limbah padat maupun limbah cair. Limbah padat yang termasuk dalam kategori limbah industri bisa meliputi limbah dari sisa pengolahan kertas, rayon, plywood, serta berbagai jenis limbah padat lain yang berasal dari industri.

Selain limbah padat yang berasal industri, limbah industri yang berbentuk cair juga termasuk dalam berbagai jenis limbah industri yang dapat menyebabkan pencemaran tanah. Limbah yang masuk dalam kategori ini meliputi, misalnya, limbah cair yang berasal dari sisa pengolahan produk di industri pelapisan logam.

Selain limbah industri, limbah pertanian juga termasuk dalam berbagai jenis limbah yang dapat mencemari tanah. Limbah pertanian bisa meliputi limbah yang berasal dari pupuk kimia yang digunakan oleh petani serta racun yang digunakan untuk membunuh hama seperti pupuk urea, produk pestisida, dan lain sebagainya.

Singkat kata, jika Anda ingin menjaga kesehatan tanah di lingkungan Anda, ada berbagai jenis limbah pencemar tanah yang wajib Anda ketahui supaya Anda bisa turut serta dalam mencegah terjadinya pencemaran tanah karena adanya limbah-limbah tersebut.
Read more »»  

Pencemaran Udara di Surabaya



Tim Ahli Kementerian Lingkungan Hidup yang juga Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Airlangga Surabaya, Suparto Wijoyo, mengungkapkan, dari hasil riset yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup di sembilan kota besar di Indonesia, Surabaya menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk.

Riset dilakukan di beberapa kota seperti Jakarta, Pontianak, Denpasar, Bandung, Medan, Palangka Raya, Pekanbaru, Semarang dan Surabaya.

Suparto menyebutkan, kendaraan bermotor yang jumlahnya terus bertambah di Kota Surabaya sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi dan angkanya mencapai 70 persen. Sedangkan potensi pencemaran udara lain dari cerobong asap pabrik dan industri mencapai angka 21 persen, serta sembilan persen lainnya disebabkan oleh pembakaran sampah.

"Kementerian Lingkungan Hidup menemukan satu fakta bahwa dari sembilan kota besar yang diteliti ternyata tingkat pencemaran udara kota-kota besar kita sangat serius. Surabaya khususnya memiliki tingkat pencemaran udara yang paling buruk di Indonesia dengan kualitas rata-rata mutu udara tidak lebih dari 10 persen pertahunnya. Itu artinya tingkat udara bersih di Kota Surabaya hanya 10 persen dan 90 persennya terbagi dalam kualitas sedang ataupun yang sangat tidak sehat," jelasnya.

Menurut Suparto, buruknya kualitas udara ini dapat menyebabkan impotensi bagi kaum pria dan kesulitan orgasme pada kaum perempuan. Selain itu juga dapat menyebabkan kematian akibat diare yang berlebihan. 
Read more »»  

Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pengertian polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).


Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.

Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Read more »»  

Senin, 04 November 2013

Pencemaran Sungai Akibat Limbah Tahu Semakin Parah



Mayangkararadio.com- Sardiman, 55 tahun salah satu warga Kepatihan barat mengatakan, kawasan sungai kepatihan sering kali memunculkan bau busuk sisa limbah pabrik tahu. Sekalipun Pemerintah Daerah Kota Blitar berulang kali membersihkan sungai, tetapi bau busuk itu tidak semua hilang. Apalagi saat hujan turun disertai angin, maka aroma tidak sedap menusuk hidung dan mengganggu masyarakat sekitar, demikian para pengendara motor yang sering berlalu lalang di sekitar lokasi sungai.

Sementara Ani satu diantara pengusaha tahu dikawasan Kepatihan mengatakan, sebagian besar warga Kepatihan kecamatan Sukorejo kabupaten Blitar berprofresi mengelola tahu. Aroma bau merupakan resiko, tapi disitulah para warga menggantungkan biaya ekonomi untuk bertahan hidup.

Di sisi lain Kepala KLH Kota Blitar Made Sukawardhika mengatakan, diakui program penanganan limbah tidak maksimal. Namun pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin. Tahun 2012 ini anggaran dari Dana ALokasi Umum DAU minim. Sementara itu DAK dan DAC hanya untuk pembangunan fisik. (sar-van)

Sumber : http://mayangkararadio.com/lang-lang-kota/sosial-politik/item/210-pencemaran-sungai-akibat-limbah-tahu-semakin-parah
Read more »»