Mayangkararadio.com- Sardiman, 55 tahun salah satu warga Kepatihan barat mengatakan, kawasan sungai kepatihan sering kali memunculkan bau busuk sisa limbah pabrik tahu. Sekalipun Pemerintah Daerah Kota Blitar berulang kali membersihkan sungai, tetapi bau busuk itu tidak semua hilang. Apalagi saat hujan turun disertai angin, maka aroma tidak sedap menusuk hidung dan mengganggu masyarakat sekitar, demikian para pengendara motor yang sering berlalu lalang di sekitar lokasi sungai.
Sementara Ani satu diantara pengusaha tahu dikawasan Kepatihan mengatakan, sebagian besar warga Kepatihan kecamatan Sukorejo kabupaten Blitar berprofresi mengelola tahu. Aroma bau merupakan resiko, tapi disitulah para warga menggantungkan biaya ekonomi untuk bertahan hidup.
Di sisi lain Kepala KLH Kota Blitar Made Sukawardhika mengatakan, diakui program penanganan limbah tidak maksimal. Namun pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin. Tahun 2012 ini anggaran dari Dana ALokasi Umum DAU minim. Sementara itu DAK dan DAC hanya untuk pembangunan fisik. (sar-van)
Sumber : http://mayangkararadio.com/lang-lang-kota/sosial-politik/item/210-pencemaran-sungai-akibat-limbah-tahu-semakin-parah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar